Sabtu, 12 Maret 2011

MACAN ATAU KUCING


Saya pernah mendengar sebuah nasihat dari temen kolega disebuah forum pengajian,nasihat yg disampaikan cukup berapi api sehingga memacu adrenalin bagi para pendengarnya,Harus saya akui bahwa temen saya ini termasuk piawai dalam hal menghipnotis massa,audien seakan terpikat dgn setiap kalimat yg keluar dari mulutnya,ditambahlagi dgn ekspresi wajah dan body language yg cukup meyakinkan..!
Begitu tmen saya tsb usai dari menyajikan nasihat,saya mengajaknya utk sekedar share dan berdiskusi membahas tindak lanjut dari materi nasihat yg telah disampaikan,Sungguh diluardugaan,ternyata tmen saya tsb terkesan ogah2an,dan tidak memberikan reaksi serta tanggapan yg positif dari beberapa tema yg sengaja saya ajukan sebagai tema dalam perbincangan tsb,!
Sayapun bertanya dalam hati,kenapa kok ini orang tidak "segarang" sewaktu diatas podium,kenapa justru ketika dialam nyata(dilapangan)justru kok kemudian menjadi lesu,bukankah seharusnya ide2 yg dia sampaikan dalam nasihat tsb dia tindak lanjuti dialam nyata,seabrek pertanyaan seakan memenuhi benak saya pada saat itu,,!
Fenomena seperti ini sering kita dapati dalam jamaah,!semangat dipodium tapi impoten dialam nyata,orang dgn tipikal seperti ini saya ibaratkan layaknya seorang superter yg berteriak mencemooh para pemainnya,sementara dia sendiri ora godak bermain dilapangan,karna selain suporter dia juga spesialis tukang keplok keplok karo njukokke bal(spesialis tukang tepuk tangan dan tukang ngambilin bola)
Betapa banyak Macan dipodium,namun kemudian menjadi kucing dialam nyata,semestinya adalah menjadi macan diatas podium sekaligus menjadi macan pula dialam nyata,!
Jelasnya,tidak hanya piawai didalam memotivasi dan memberi stimulus,tapi juga handal dalam memberikan teladan dan contoh dilapangan..!
Silahkan jadi macan,tapi jgn hanya diatas podium,pun demikian sekiranya ketika dialam nyata,,,!
Teladan memotivasi teladan pula dalam memberi coNtoh..!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar